Salah satu jenis jajan atau cemilan atau juga makanan ringan khas dari Kalimantan Selatan yang cenderung diminati, yakni tapai ‘jawaw’. Hampir di seluruh wilayah Indonesia ditemukan makanan khas ini namun dengan nama yang berbeda-beda, di Jawa dikenal dengan nama tape, di Bandung dikenal dengan nama peuyeum, dan lainnya. Tapai Jawaw dalam bahasa persatuan kita Indonesia adalah tape singkong/ubikayu.
Potensi Singkong/Ubi Kayu Kalsel
Kalimantan Selatan, kawasan “Urang Banua” yang dikenal memiliki area lahan basah yang begitu luas. Hal ini tampak pada kondisi wilayah yang memiliki banyak rawa. Lebih dari 30 % daerahnya merupakan rawa. Pada tanah jenis rawa seperti di Kalimantan Selatan ini sangat cocok untuk lahan pertanian dengan beragam tumbuhan tertentu, misalnya saja ubi kayu atau singkong (Manihot utilissima). Luas lahan pertanian adalah sebesar 521 ribu ha, dengan hasil produksi padi, jagung, kacang kedelai, singkong, dan pisang. Tanaman singkong dan umbi-umbian merah dengan luas areal produksi mencapai 7.345 ha dapat memproduksi sebanyak 88.779 ton. Ini menjadi tonggak awal dalam modal pengembangan teknologi pangan terhadap potensi singkong di Kalimantan Selatan.
Masyarakat biasanya mengkonsumsi singkong dengan cara dikukus/direbus, dan digoreng. Ada pula yang mengolahnya menjadi sejenis makanan ala pizza, yang disebut "lempeng" ataupun dibuat “gumpal”. Agar memiliki nilai tambah lebih, dapat dilakukan pengolahan singkong menjadi berbagai produk olahan yang lebih variatif, penampilan menarik dan rasa sesuai selera masyarakat dengan daya tahan yang lebih awet. Tentunya pengolahan ini didasarkan atas pertimbangan gizi yang sesuai. Tak ayal, singkong dapat dijadikan sebagai objek sektor pengembangan teknologi pangan bagi Kalimantan Selatan yang efektif.
Mengenal Ubi Kayu ‘Jawaw’
Singkong, yang juga dikenal sebagai ketela pohon atau ubi kayu, adalah pohon tahunan tropika dan subtropika dari keluarga Euphorbiaceae. Umbinya dikenal luas sebagai makanan pokok penghasil karbohidrat dan daunnya sebagai sayuran Tumbuhan jenis umbi-umbian ini cenderung mudah tumbuh di daerah rawa yang memiliki pH agak rendah. Selain itu, ubi kayu merupakan tumbuhan yang tergolong dapat beradaptasi dengan keadaan sekitarnya sehingga dapat tumbuh berkembang tanpa memerlukan perawatan khusus.
Singkong merupakan umbi atau akar pohon yang panjang dengan fisik rata-rata bergaris tengah 2-3 cm dan panjang 50-80 cm, tergantung dari jenis singkong yang ditanam. Daging umbinya berwarna putih atau kekuning-kuningan. Umbi singkong tidak tahan simpan meskipun ditempatkan di lemari pendingin.
Umbi akar singkong banyak mengandung glukosa dan dapat dimakan mentah. Rasanya sedikit manis, ada pula yang pahit tergantung pada kandungan racun glukosida yang dapat membentuk asam sianida. Umbi yang rasanya manis menghasilkan paling sedikit 20 mg HCN per kilogram umbi akar yang masih segar, dan 50 kali lebih banyak pada umbi yang rasanya pahit. Pada jenis singkong yang manis, proses pemasakan sangat diperlukan untuk menurunkan kadar racunnya. Dari umbi ini dapat pula dibuat tepung tapioka.
Sumber Karbohidrat
Ubi kayu merupakan salah satu bahan makanan sumber karbohidrat (sumber energi). Karbohidrat merupakan senyawa yang terbentuk dari molekul karbon, hidrogen dan oksigen. Sebagai salah satu jenis zat gizi, fungsi utama karbohidrat adalah penghasil energi di dalam tubuh.
Secara biokimia, karbohidrat adalah polihidroksil-aldehida atau polihidroksil-keton, atau senyawa yang menghasilkan senyawa-senyawa ini bila dihidrolisis. Karbohidrat mengandung gugus fungsi karbonil (sebagai aldehida atau keton) dan banyak gugus hidroksil. Pada awalnya, istilah karbohidrat digunakan untuk golongan senyawa yang mempunyai rumus (CH2O)n, yaitu senyawa-senyawa yang n atom karbonnya tampak terhidrasi oleh n molekul air. Namun demikian, terdapat pula karbohidrat yang tidak memiliki rumus demikian dan ada pula yang mengandung nitrogen, fosforus, atau sulfur.
Komposisi Ubi Kayu
Dalam menu makanan orang Asia Tenggara termasuk Indonesia, umumnya kandungan karbohidrat cukup tinggi, yaitu antara 70–80%. Sebagai nutrisi untuk manusia, tiap 1 gram karbohidrat yang dikonsumsi akan menghasilkan energi sebesar 4 kkal dan energi hasil proses oksidasi (pembakaran) karbohidrat ini kemudian akan digunakan oleh tubuh untuk menjalankan berbagai fungsi-fungsinya seperti bernafas, kontraksi jantung dan otot serta juga untuk menjalankan berbagai aktivitas seperti berolahraga atau bekerja. Komposisi ubi kayu dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 1. Komposisi Ubi Kayu (per 100 gram bahan)
KOMPONEN KADAR
Kalori 146,00 kal
Air 62,50 gram
Phosphor 40,00 mg
Karbohidrat 34,00 gram
Kalsium 33,00 mg
Vitamin C 30,00 mg
Protein 1,20 gram
Besi 0,70 mg
Lemak 0,30 gram
Vitamin B1 0,06 mg
Berat dapat dimakan 75,00%
Berdasarkan data komposisi ubi kayu tersebut, maka sangatlah ‘sayang’ bila hanya dibiarkan begitu saja. Ubi kayu ini patut untuk dimanfaatkan secara lebih bijaksana dengan berbagai variasi teknik pengolahan.
Pemanfaatan Ubi Kayu
Pada umumnya, pemanfaatan ubi kayu adalah dimasak dengan berbagai cara, singkong banyak digunakan pada berbagai macam masakan. Tanaman dengan kadar karbohidrat tinggi seperti halnya ubi kayu tahan terhadap suhu tinggi sehingga mudah dalam proses pengolahannya.
Seringkali ubi kayu dihidangkan dalam bentuk segar, rebusan atau kukusan, hal ini tergantung dari selera pengonsumsinya. Ini tentu saja akan menghasilkan beranekaragam bentuk olahan dengan bahan pokoknya adalah ubi kayu. Direbus untuk menggantikan kentang, dan pelengkap masakan. Tepung singkong dapat digunakan untuk mengganti tepung gandum, baik untuk pengidap alergi.
Disamping dapat dikonsumsi melalui cara merebus dan menggoreng, singkong dapat diolah menjadi kripik. Tidak jauh berbeda seperti pembuatan kripik lainnya. Pembuatan kripik ini dapat dilakukan dengan sederhana, yaitu dikupas, diiris dan digoreng. Dapat juga setelah diiris dikukus lima menit, kemudian dijemur/dikering-anginkan agar tahan disimpan, baru kemudian digoreng. Selain itu, dengan mengolah ubi kayu menjadi berbagai bentuk awetan yang mempunyai rasa khas dan tahan lama disimpan. Bentuk olahan tersebut berupa tepung, gaplek, tapai, keripik dan lainya.
Pada hakekatnya semua makanan yang mengandung karbohidrat bisa diolah menjadi tapai. Tetapi sampai sekarang yang lazim diolah adalah ketan dan ubi kayu (berdaging putih atau kuning). Tapai dari ubi kayu yang berdaging kuning lebih enak dari pada yang berwarna putih, karena ubi kayu berwarna kuning dagingnya lebih halus tanpa ada serat-serat yang kasar. Ubi kayu yang bagus untuk dibuat tapai adalah yang umurnya 6 bulan 1 tahun, baru saja dicabut dari kebun dan langsung dikukus.
Pengolahan Tapai ‘Jawaw'
Pada proses pembuatan tapai, karbohidat mengalami proses peragian oleh mikroba atau jasad renik tertentu, sehingga sifat-sifat bahan berubah menjadi lebih enak dan sekaligus mudah dicerna. Peragian merupakan proses fermentasi yang terjadi penguraian makanan oleh mikroba atau jasad renik tertentu yang berlangsung dalam keadaan anaerob (tidak memerlukan oksigen dari udara bebas) dengan bantuan enzim dengan menggunakan agen ragi tertentu. Proses ini dapat juga menimbulkan terjadinya pemecahan senyawa oragnik yang terkandung oleh mikroba dalam suasana anaerob dengan menghasilkan energi.
Cara membuatnya sangat mudah dan sederhana yakni:
1. Beli 1 kg ubi kayu dan ragi tapai
2. Kupas ubi kayu tersebut dan bersihkan hingga hilang lendir permukaannya yang licin.
3. Haluskan ragi tapai hingga seperti tepung (secukupnya saja kira-kira 1 biji)
4. Kukuslah ubi kayu yang sudah bersih tersebut hingga masak/matang dan hapuk/empuk.
5. Dinginkan ubi kayu yg masak tersebut secara alami saja (di- anginkan).
6. Taburkan tepung ragi tapai keseluruh permukaan ubikayu yg telah masak tadi hingga merata.
7. Simpanlah ubi kayu masak yang telah beragi tadi kedalam kotak, box, atau apa saja dan tutuplah dengan rapi hingga tidak berhubungan dengan udara langsung.
8. Biarkan selama 3 hari 3 malam jangan dibuka.
9. Hari ke 4 tapai jawaw telah siap dihidangkan.
Khasiat Tapai Singkong ‘Jawaw' dalam Kesehatan
Tape sendiri beberapa berkhasiat antara lain:
1. Menggenjot rangsangan seksual pasangan suami istri. Bahkan, jenis makanan tambahan ini dianggap pula mampu mengusir jerawat di wajah.
2. Mengandung karbohidrat serta vitamin A.
3. Mencegah jerawat.. Singkong jika di fermentasi maka akan menjadi tape dan menghasilkan alkohol yang alami, alkohol tersebut berfungsi untuk menetralisir lemak dalam tubuh, salah satu penyebab jerawat adalah lemak yang berlebihan di dalam kulit wajah. jika banyak yang mengkonsumsi tape, maka alkohol akan menetralisir lemak yang berlebihan dikulit muka, sehingga memperlambat timbulnya jerawat.
4. Obat luka bagi penderita diabetes penderita diabetes bila memiliki luka sangat susah sekali sembuhnya, tape bisa menyembuhkan luka pada penderita kencing manis/diabetes.
Diversifikasi Produk dari Tapai ‘Jawaw’
Diversifikasi adalah pengembangan atau penganekaragaman jenis. Sementara Produk mempunyai pengertian segala sesuatu yang dihasilkan dari proses produksi. Produk bisa berupa barang atau jasa. Jadi, pengertian diversifikasi produk adalah penganekaragaman jenis atau pengembangan suatu produk baik berupa barang atau jasa. Diversifikasi Produk merupakan salah satu cara yang dilakukan suatau perusahaan untuk meningkatkan jumlah penjualan terutama ketika perusahaan tersebut mengalami perkembangan yang cukup pesat.
Diversifikasi akan suatu produk bertujuan agar produk dapat bertahan lama dan dapat memenuhi kebutuhan hidup konsumen serta dapat mengembangkan produktivitas. Dengan berkembangnya suatu perusahaan tersebut akan berdampak positif yaitu dapat menyerap banyak tenaga kerja.
Untuk melakukan diversifikasi suatu produk tidaklah mudah. Dalam mendiversifikasikan suatu produk produsen dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif dalam menciptakan produk baru dalam kegiatan usahanya. Hal ini bertujuan agar produk yang diciptakan disenangi oleh konsumen sehingga konsumen dapat tertarik untuk mengkonsumsinya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Contoh diversifikasi produk tapai ini yakni dengan pembuatan apam tapai. Caranya adalah :
· Bahan : 1 kg singkong, ½ gelas/100 gr gula pasir/merah,¼ sdt garam halus ½ kg tapai singkong,¼ butir kelapa, parut
· Pembuatan:
Buang serat tapai, haluskan . Bersihkan singkong, parut. Masukkan gula dan tapai, uleni hingga rata. Diamkan kurang lebih 2 jam. Tuang ke dalam loyang yang telah diolesi minyak kelapa, kukus hingga matang. Angkat setelah dingin potong-potong. Campur kelapa parut dengan garam. Hidangkan apem dengan kelapa parut .
Selain, diversifikasi produk tapai dalam bidang pangan, tapai dapat diolah dengan teknologi menjadi produk yang dapat dimanfaatkan bagi kesehatan secara praktis dan intensif. Mengingat pada khasiat tapai itu sendiri bagi kesehatan seperti yang dipaparkan di atas, tentunya dapat menjadi bahan pertimbangan bagi kita untuk mengolahnya secara tepat.
Potensi Singkong/Ubi Kayu Kalsel
Kalimantan Selatan, kawasan “Urang Banua” yang dikenal memiliki area lahan basah yang begitu luas. Hal ini tampak pada kondisi wilayah yang memiliki banyak rawa. Lebih dari 30 % daerahnya merupakan rawa. Pada tanah jenis rawa seperti di Kalimantan Selatan ini sangat cocok untuk lahan pertanian dengan beragam tumbuhan tertentu, misalnya saja ubi kayu atau singkong (Manihot utilissima). Luas lahan pertanian adalah sebesar 521 ribu ha, dengan hasil produksi padi, jagung, kacang kedelai, singkong, dan pisang. Tanaman singkong dan umbi-umbian merah dengan luas areal produksi mencapai 7.345 ha dapat memproduksi sebanyak 88.779 ton. Ini menjadi tonggak awal dalam modal pengembangan teknologi pangan terhadap potensi singkong di Kalimantan Selatan.
Masyarakat biasanya mengkonsumsi singkong dengan cara dikukus/direbus, dan digoreng. Ada pula yang mengolahnya menjadi sejenis makanan ala pizza, yang disebut "lempeng" ataupun dibuat “gumpal”. Agar memiliki nilai tambah lebih, dapat dilakukan pengolahan singkong menjadi berbagai produk olahan yang lebih variatif, penampilan menarik dan rasa sesuai selera masyarakat dengan daya tahan yang lebih awet. Tentunya pengolahan ini didasarkan atas pertimbangan gizi yang sesuai. Tak ayal, singkong dapat dijadikan sebagai objek sektor pengembangan teknologi pangan bagi Kalimantan Selatan yang efektif.
Mengenal Ubi Kayu ‘Jawaw’
Singkong, yang juga dikenal sebagai ketela pohon atau ubi kayu, adalah pohon tahunan tropika dan subtropika dari keluarga Euphorbiaceae. Umbinya dikenal luas sebagai makanan pokok penghasil karbohidrat dan daunnya sebagai sayuran Tumbuhan jenis umbi-umbian ini cenderung mudah tumbuh di daerah rawa yang memiliki pH agak rendah. Selain itu, ubi kayu merupakan tumbuhan yang tergolong dapat beradaptasi dengan keadaan sekitarnya sehingga dapat tumbuh berkembang tanpa memerlukan perawatan khusus.
Singkong merupakan umbi atau akar pohon yang panjang dengan fisik rata-rata bergaris tengah 2-3 cm dan panjang 50-80 cm, tergantung dari jenis singkong yang ditanam. Daging umbinya berwarna putih atau kekuning-kuningan. Umbi singkong tidak tahan simpan meskipun ditempatkan di lemari pendingin.
Umbi akar singkong banyak mengandung glukosa dan dapat dimakan mentah. Rasanya sedikit manis, ada pula yang pahit tergantung pada kandungan racun glukosida yang dapat membentuk asam sianida. Umbi yang rasanya manis menghasilkan paling sedikit 20 mg HCN per kilogram umbi akar yang masih segar, dan 50 kali lebih banyak pada umbi yang rasanya pahit. Pada jenis singkong yang manis, proses pemasakan sangat diperlukan untuk menurunkan kadar racunnya. Dari umbi ini dapat pula dibuat tepung tapioka.
Sumber Karbohidrat
Ubi kayu merupakan salah satu bahan makanan sumber karbohidrat (sumber energi). Karbohidrat merupakan senyawa yang terbentuk dari molekul karbon, hidrogen dan oksigen. Sebagai salah satu jenis zat gizi, fungsi utama karbohidrat adalah penghasil energi di dalam tubuh.
Secara biokimia, karbohidrat adalah polihidroksil-aldehida atau polihidroksil-keton, atau senyawa yang menghasilkan senyawa-senyawa ini bila dihidrolisis. Karbohidrat mengandung gugus fungsi karbonil (sebagai aldehida atau keton) dan banyak gugus hidroksil. Pada awalnya, istilah karbohidrat digunakan untuk golongan senyawa yang mempunyai rumus (CH2O)n, yaitu senyawa-senyawa yang n atom karbonnya tampak terhidrasi oleh n molekul air. Namun demikian, terdapat pula karbohidrat yang tidak memiliki rumus demikian dan ada pula yang mengandung nitrogen, fosforus, atau sulfur.
Komposisi Ubi Kayu
Dalam menu makanan orang Asia Tenggara termasuk Indonesia, umumnya kandungan karbohidrat cukup tinggi, yaitu antara 70–80%. Sebagai nutrisi untuk manusia, tiap 1 gram karbohidrat yang dikonsumsi akan menghasilkan energi sebesar 4 kkal dan energi hasil proses oksidasi (pembakaran) karbohidrat ini kemudian akan digunakan oleh tubuh untuk menjalankan berbagai fungsi-fungsinya seperti bernafas, kontraksi jantung dan otot serta juga untuk menjalankan berbagai aktivitas seperti berolahraga atau bekerja. Komposisi ubi kayu dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 1. Komposisi Ubi Kayu (per 100 gram bahan)
KOMPONEN KADAR
Kalori 146,00 kal
Air 62,50 gram
Phosphor 40,00 mg
Karbohidrat 34,00 gram
Kalsium 33,00 mg
Vitamin C 30,00 mg
Protein 1,20 gram
Besi 0,70 mg
Lemak 0,30 gram
Vitamin B1 0,06 mg
Berat dapat dimakan 75,00%
Berdasarkan data komposisi ubi kayu tersebut, maka sangatlah ‘sayang’ bila hanya dibiarkan begitu saja. Ubi kayu ini patut untuk dimanfaatkan secara lebih bijaksana dengan berbagai variasi teknik pengolahan.
Pemanfaatan Ubi Kayu
Pada umumnya, pemanfaatan ubi kayu adalah dimasak dengan berbagai cara, singkong banyak digunakan pada berbagai macam masakan. Tanaman dengan kadar karbohidrat tinggi seperti halnya ubi kayu tahan terhadap suhu tinggi sehingga mudah dalam proses pengolahannya.
Seringkali ubi kayu dihidangkan dalam bentuk segar, rebusan atau kukusan, hal ini tergantung dari selera pengonsumsinya. Ini tentu saja akan menghasilkan beranekaragam bentuk olahan dengan bahan pokoknya adalah ubi kayu. Direbus untuk menggantikan kentang, dan pelengkap masakan. Tepung singkong dapat digunakan untuk mengganti tepung gandum, baik untuk pengidap alergi.
Disamping dapat dikonsumsi melalui cara merebus dan menggoreng, singkong dapat diolah menjadi kripik. Tidak jauh berbeda seperti pembuatan kripik lainnya. Pembuatan kripik ini dapat dilakukan dengan sederhana, yaitu dikupas, diiris dan digoreng. Dapat juga setelah diiris dikukus lima menit, kemudian dijemur/dikering-anginkan agar tahan disimpan, baru kemudian digoreng. Selain itu, dengan mengolah ubi kayu menjadi berbagai bentuk awetan yang mempunyai rasa khas dan tahan lama disimpan. Bentuk olahan tersebut berupa tepung, gaplek, tapai, keripik dan lainya.
Pada hakekatnya semua makanan yang mengandung karbohidrat bisa diolah menjadi tapai. Tetapi sampai sekarang yang lazim diolah adalah ketan dan ubi kayu (berdaging putih atau kuning). Tapai dari ubi kayu yang berdaging kuning lebih enak dari pada yang berwarna putih, karena ubi kayu berwarna kuning dagingnya lebih halus tanpa ada serat-serat yang kasar. Ubi kayu yang bagus untuk dibuat tapai adalah yang umurnya 6 bulan 1 tahun, baru saja dicabut dari kebun dan langsung dikukus.
Pengolahan Tapai ‘Jawaw'
Pada proses pembuatan tapai, karbohidat mengalami proses peragian oleh mikroba atau jasad renik tertentu, sehingga sifat-sifat bahan berubah menjadi lebih enak dan sekaligus mudah dicerna. Peragian merupakan proses fermentasi yang terjadi penguraian makanan oleh mikroba atau jasad renik tertentu yang berlangsung dalam keadaan anaerob (tidak memerlukan oksigen dari udara bebas) dengan bantuan enzim dengan menggunakan agen ragi tertentu. Proses ini dapat juga menimbulkan terjadinya pemecahan senyawa oragnik yang terkandung oleh mikroba dalam suasana anaerob dengan menghasilkan energi.
Cara membuatnya sangat mudah dan sederhana yakni:
1. Beli 1 kg ubi kayu dan ragi tapai
2. Kupas ubi kayu tersebut dan bersihkan hingga hilang lendir permukaannya yang licin.
3. Haluskan ragi tapai hingga seperti tepung (secukupnya saja kira-kira 1 biji)
4. Kukuslah ubi kayu yang sudah bersih tersebut hingga masak/matang dan hapuk/empuk.
5. Dinginkan ubi kayu yg masak tersebut secara alami saja (di- anginkan).
6. Taburkan tepung ragi tapai keseluruh permukaan ubikayu yg telah masak tadi hingga merata.
7. Simpanlah ubi kayu masak yang telah beragi tadi kedalam kotak, box, atau apa saja dan tutuplah dengan rapi hingga tidak berhubungan dengan udara langsung.
8. Biarkan selama 3 hari 3 malam jangan dibuka.
9. Hari ke 4 tapai jawaw telah siap dihidangkan.
Khasiat Tapai Singkong ‘Jawaw' dalam Kesehatan
Tape sendiri beberapa berkhasiat antara lain:
1. Menggenjot rangsangan seksual pasangan suami istri. Bahkan, jenis makanan tambahan ini dianggap pula mampu mengusir jerawat di wajah.
2. Mengandung karbohidrat serta vitamin A.
3. Mencegah jerawat.. Singkong jika di fermentasi maka akan menjadi tape dan menghasilkan alkohol yang alami, alkohol tersebut berfungsi untuk menetralisir lemak dalam tubuh, salah satu penyebab jerawat adalah lemak yang berlebihan di dalam kulit wajah. jika banyak yang mengkonsumsi tape, maka alkohol akan menetralisir lemak yang berlebihan dikulit muka, sehingga memperlambat timbulnya jerawat.
4. Obat luka bagi penderita diabetes penderita diabetes bila memiliki luka sangat susah sekali sembuhnya, tape bisa menyembuhkan luka pada penderita kencing manis/diabetes.
Diversifikasi Produk dari Tapai ‘Jawaw’
Diversifikasi adalah pengembangan atau penganekaragaman jenis. Sementara Produk mempunyai pengertian segala sesuatu yang dihasilkan dari proses produksi. Produk bisa berupa barang atau jasa. Jadi, pengertian diversifikasi produk adalah penganekaragaman jenis atau pengembangan suatu produk baik berupa barang atau jasa. Diversifikasi Produk merupakan salah satu cara yang dilakukan suatau perusahaan untuk meningkatkan jumlah penjualan terutama ketika perusahaan tersebut mengalami perkembangan yang cukup pesat.
Diversifikasi akan suatu produk bertujuan agar produk dapat bertahan lama dan dapat memenuhi kebutuhan hidup konsumen serta dapat mengembangkan produktivitas. Dengan berkembangnya suatu perusahaan tersebut akan berdampak positif yaitu dapat menyerap banyak tenaga kerja.
Untuk melakukan diversifikasi suatu produk tidaklah mudah. Dalam mendiversifikasikan suatu produk produsen dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif dalam menciptakan produk baru dalam kegiatan usahanya. Hal ini bertujuan agar produk yang diciptakan disenangi oleh konsumen sehingga konsumen dapat tertarik untuk mengkonsumsinya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Contoh diversifikasi produk tapai ini yakni dengan pembuatan apam tapai. Caranya adalah :
· Bahan :
· Pembuatan:
Buang serat tapai, haluskan
Selain, diversifikasi produk tapai dalam bidang pangan, tapai dapat diolah dengan teknologi menjadi produk yang dapat dimanfaatkan bagi kesehatan secara praktis dan intensif. Mengingat pada khasiat tapai itu sendiri bagi kesehatan seperti yang dipaparkan di atas, tentunya dapat menjadi bahan pertimbangan bagi kita untuk mengolahnya secara tepat.
Sumber:
Anonim1. 2000. Tapai Singkong.pdf
http://www.ristek.go.id
Anonim2. 2007. Karbohidrat
http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Karbohidrat
Anonim3. 2008. Budidaya Ubi Kayu
http://www.litbang.deptan.go.id
Anonim4. 2008. Singkong
http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Singkong
Anonim5. 2009. Sumber Daya Alam Provinsi Kalimantan Selatan
http://www.indonesia.go.id/
Asnani,Y.2009.Tapai Jawaw (Tape Singkong)
http://yc7lvx.wordpress.com/2009/06/29/tapai-jawaw-tape-singkong/
Irawan,M.A. 2007. Karbohidrat.pdf
www.pssplab.com
Wooneehyori. 2008. Penelitian Sederhana-fermentasi
http:// wooneehyori.blogspot.com/2008/08/penelitian-sederhana-fermentasi.html
pasti tugas biokimia,,hihihihi
BalasHapus^^ iy,,npa pina jelek laa...
BalasHapus