Rabu, 08 Juni 2011

Golongan Obat

Obat ialah suatu bahan atau paduan bahan-bahan yang dimaksudkan untuk digunakan dalam menetapkan diagnosis, mencegah, mengurangkan, menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah dan
rohaniah pada manusia atau hewan dan untuk memperelok atau memperindah badan atau bagian badan manusia termasuk obat tradisional.


  • Obat Bebas
  • Obat bebas dapat dijual bebas di warung kelontong, toko obat berizin, supermarket serta apotek. Dalam pemakaiannya, penderita dapat membeli dalam jumlah sangat sedikit saat obat diperlukan, jenis zat aktif pada obat golongan ini relatif aman sehingga pemakainnya tidak memerlukan pengawasan tenaga medis selama diminum sesuai petunjuk yang tertera pada kemasan obat. Oleh karena itu, sebaiknya golongan obat ini tetap dibeli bersama kemasannya. Di Indonesia, obat golongan ini ditandai dengan lingkaran berwarna hijau dengan garis tepi berwarna hitam. Yang termasuk golongan obat ini yaitu obat analgetik/pain killer (parasetamol), vitamin dan mineral. Ada juga obat-obat herbal tidak masuk dalam golongan ini, namun dikelompokkan sendiri dalam obat tradisional (TR).
  • Obat Bebas Terbatas
  • Obat bebas terbatas adalah obat yang sebenarnya termasuk obat keras tetapi masih dapat dijual atau dibeli bebas tanpa resep dokter, dan disertai dengan tanda peringatan (ada di kotak hitam dengan tulisan putih seperti di bawah). Tanda khusus pada kemasan dan etiket obat bebas terbatas adalah lingkaran biru dengan garis tepi berwarna hitam.Tanda peringatan selalu tercantum pada kemasan obat bebas terbatas, berupa empat persegi panjang berwarna hitam berukuran panjang 5 (lima) sentimeter, lebar 2 (dua) sentimeter dan memuat pemberitahuan berwarna putih sebagai berikut: Seharusnya obat jenis ini hanya dapat dijual bebas di toko obat berizin (dipegang seorang asisten apoteker) serta apotek (yang hanya boleh beroperasi jika ada apoteker, no pharmacist no service), karena diharapkan pasien memperoleh informasi obat yang memadai saat membeli obat bebas terbatas.Contoh obat golongan ini adalah: pain relief, obat batuk, obat pilek dan krim antiseptik.
  • Obat Keras
  • Golongan obat yang hanya boleh diberikan atas resep dokter, dokter gigi, dan dokter hewan ditandai dengan tanda lingkaran merah dengan lingkaran luar berwarna hitam dan terdapat huruf K di dalamnya. Yang termasuk golongan ini adalah beberapa obat generik dan Obat Wajib Apotek (OWA). Juga termasuk didalamnya narkotika dan psikotropika tergolong obat keras. Obat psikotropika adalah obat keras baik alamiah maupun sintetis bukan narkotik, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.Contoh : Diazepam, Phenobarbital
  • Obat Narkotika
  • Obat narkotika adalah obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan menimbulkan ketergantungan. Contoh : Morfin, Petidin


Catatan:

  1. Obat bebas dan obat bebas terbatas, termasuk obat daftar W (Warschuwing) atau OTC (over the counter).
  2. Pada obat bebas terbatas terdapat salah satu tanda peringatan nomor 1- 6 (P nomor 4 sudah tidak dipakai lagi).
  3. Obat keras nama lain yaitu obat daftar G (Gevarlijk), bisa diperoleh hanya dengan resep dokter.
  4. OWA (obat wajib apoteker) yaitu obat keras yang dapat diberikan oleh apoteker pengelola apotek (APA), hanya bisa didapatkan di apotek.

OWA (Obat Wajib Apotek)

Fenomena yang seringkali terjadi di masa ini tentang OWA (Obat Wajib Apotek). Banyak obat yang tidak masuk dalam daftar OWA tetap dapat ditebus secara bebas. Padahal ada ‘kebijakan’ apotek sendiri yang membuat aturan mengenai OWA ini sendiri yang berasal dari pemerintah. Golongan obat adalah penggolongan yang dimaksudkan untuk peningkatan keamanan dan ketepatan penggunaan serta pengamanan distribusi yang terdiri dari obat bebas, obat bebas terbatas, obat wajib apotek, obat keras, psikotropika dan narkotika. Namun, fakta saat ini seringkali aturan tersebut seringkali tidak dipatuhi. Sebagian besar masyarakat melakukan pengobatan sendiri secara tepat, aman dan rasional dapat dicapai melalui bimbingan apoteker yang disertai dengan informasi yang tepat sehingga menjamin penggunaan yang tepat dari obat tersebut.

Disinilah peran apoteker sangat penting di apotik dalam pelayanan KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) serta pelayanan obat kepada masyarakat perlu ditingkatkan dalam rangka peningkatan pengobatan sendiri. Peran farmasis telah mengalami perubahan yang cukup signifikan dalam 20 tahun terakhir dan berkembangnya ruang lingkup pelayanan kefarmasian. Dan saat ini dan masa mendatang farmasis menghadapi tantangan untuk dapat memecahkan berbahagai permasalahan dalam sistem pelayanan kesehatan modern dan mengembangkannnya sesuai perkembangan sistem itu sendiri. Hal ini berhubungan pula untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam menolong dirinya sendiri guna mengatasi masalah kesehatan yang ringan, dirasa perlu ditunjang dengan sarana yang dapat meningkatkan pengobatan sendiri secara tepat, aman dan rasional.

Golongan OWA sebenarnya sangat strategik sebagai bagian dalam pengaturan kebijakan obat nasional, agak sedikit disayangkan perhatian terhadap OWA hanya berjalan dari tahun 1990 sampai 1999 (mungkin karena apoteker masih kurang berperan dalam optimasi penggunaan OWA, sehinngga manfaatnya kurang terlihat nyata), sesudah itu tidak ada lagi peraturan atau update terbaru mengenai OWA. OWA mempunyai implikasi terhadap harga obat, akses terhadap obat, dan pengawasan terhadap potensi adanya drug abuse.

Lihat Peraturan Tentang OWA:

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN. Nomor : 347/ MenKes/SK/VII/1990 TENTANGOBAT WAJIB APOTIK (KLIK HERE)

PERATURAN MENTERI KESEHATAN.Nomor :924 MENKES PERX1993 TENTANG DAFTAR OBAT WAJIB Apotik No. 2 (KLIK HERE)


Tanya Jawab PIO (Pelayanan Informasi Obat)

PIO merupakan kegiatan individu yang dilatih secara khusus untuk memberikan informasi dan konsultasi yang akurat, tidak bias, dan faktual bagi apoteker, tenaga kesehatan lain (dokter, perawat, dan yang lainnya), ataupun bagi pasien. PIO didirikan untuk memfasilitasi, mendukung dan menjamin keefektifan, keamanan dan kerasionalan pengobatan melalui penyediaan informasi yang tidak memihak, tidak bias secara komersial dan terkaji.


Lihat pdf: KLIK HERE

Contoh pertanyaan yang diajukan pada PIO dari pihak-pihak tersebut antara lain:

v Tanya Jawab Apoteker pada PIO

Seorang Apoteker datang ke Pusat PIO ingin menanyakan tentang timbulnya nekrosis hati akibat penggunaan parasetamol.

PIO : Selamat siang bu. Ada yang bisa kami bantu?

Apoteker : Iya pak, saya Apoteker dari Rumah Sakit Banjarbaru. Saya ingin bertanya tentang Parasetamol yang bisa menyebabkan nekrosis pada hati. Bagaimana ya hal tersebut bisa terjadi?

PIO : Oh iya bu. Sebentar saya cek data Parasetamol.

Apoteker : Iya.

Beberapa menit kemudian,

PIO : Seperti yang telah kita ketahui Parasetamol merupakan obat analgesik yang mekanisme kerjanya adalah meningkatkan ambang rasa nyeri di hipotalamus otak dengan menghambat sintesis prostaglandin di sistem saraf pusat. Parasetamol pada dosis normal relatif aman dan tidak toksik, tetapi pada dosis tinggi dapat menimbulkan nekrosis hati. Hal ini disebabkan karena asetaminofen mengalami N-hidroksilasi membentuk N-hidroksiasetaminofen dan secara spontan mengalami dehidrasi pada gugus N-hidroksilamid, yang menghasilkan N-asetilimidokuinon yang sangat reaktif. Nah, N- asetilimidokuinon inilah yang dapat membentuk ikatan kovalen dengan makromolekul hati sehingga terjadi nekrosis.

Apoteker : Oh begitu ya terjadinya nekrosis pada hati akibat kereaktifan N-asetilimidokuinon yang membentuk ikatan kovalen dengan makromolekul hati.

PIO : Iya bu betul. Ini bisa dilihat mekanisme kimianya:

Apoteker : Oh iya saya mengerti. Terima kasih atas penjelasannya pak.

v Tanya Jawab Dokter pada PIO

Seorang Dokter menghubungi Pusat PIO via telepon. Dokter tersebut ingin menanyakan tentang pemilihan antibiotik yang tepat untuk kasus Melioidosis Osteomyelitis.

PIO : Halo selamat siang. Kami Pusat Pelayanan Informasi Obat (PIO). Ada yang bisa kami bantu?

Dokter : Iya siang pak. Saya Dokter dari Rumah Sakit Banjarbaru ingin berkonsultasi tentang pemilihan antibiotik yang tepat.

PIO : Oh iya, silahkan pak. Pemilihan antibiotik untuk kasus penyakit apa?

Dokter : Emm.. Begini, 3 bulan yang lalu, pasien saya didiagnosis mengalami kasus Melioidosis Osteomyelitis dan diketahui bakteri penyebabnya adalah Burkholderia pseudomallei. Diagnosa ini berdasarkan keluhan bengkak pada inguinal dan hasil USG yang menunjukkan multiple liver absescess. Saya telah meresepkan kotrimoksazol oral 500 mg dan doxycyclin 100 mg 2 kali sehari yang dengan pertimbangan spektrumnya dapat mengatasi bakteri gram positif, gram negatif, misc, dan anaerob. Namun, tadi pasien tersebut datang kembali dengan bengkak pada bagian atas lututnya. Bagaimana menurut anda terhadap kasus ini?

PIO : Apakah uji kultur telah dilakukan Dok?

Dokter : Saat pertama pengobatan, uji kultur dilakukan pada nanah untuk mengetahui organisme penyebabnya.

PIO : Pertimbangan anda untuk memilih antibiotik berspektrum luas sudah bagus untuk menghindari masuknya bakteri ke sistemik. Bila telah mengetahui bakteri penyebabnya, dapat dilakukan uji kultur untuk mengetahui sensitivitas bakteri terhadap antibiotik. Uji kultur ini dilakukan pada darah pasien.

Dokter : Oh iya, saya akan meminta bagian analis di Rumah Sakit untuk melakukan uji kultur.

PIO : Baiklah Dok, sementara menunggu hasil uji kultur tersebut, kami Pusat PIO akan mencek data informasi tentang antibiotik untuk kasus Melioidosis Osteomyelitis tersebut.

Dokter : Iya pak, terima kasih atas informasi tadi. Nanti saya hubungi kembali setelah hasil uji kultur diperoleh.

Setelah 3 hari, hasil uji kultur berhasil diperoleh sensitivitas bakteri terhadap antibiotik.

PIO : Halo selamat siang. Kami Pusat Pelayanan Informasi Obat (PIO). Ada yang bisa kami bantu?

Dokter : Iya siang pak. Ini saya Dokter dari Rumah Sakit Banjarbaru yang menangani kasus Melioidosis Osteomyelitis yang telah berkonsultasi 3 hari yang lalu.

PIO : Oh iya Dok. Bagaimana hasil uji kultur diperoleh dari darah pasien anda tersebut?

Dokter : Hasilnya Burkholderia pseudomallei yang telah ditumbuhkan sensitif terhadap Amoxicillin klavulanat dan ceftazidim.

PIO : Sebentar Dok, saya cek data antibiotik tersebut

Beberapa menit kemudian,

PIO : Dok, ini data Amoxicillin klavulanat dan cefatizim dapat mengatasi bakteri Burkholderia pseudomallei yang merupakan bakteri gram negatif bipolar, bersifat aerobik, dan berbentuk batang motil.

Dokter : Jadi bisa digunakan kombinasi antibiotik tersebut dalam mengatasi kasus ini?

PIO : Iya dok. Dosis pemberian Amoxicillin klavulanat 625 mg/12 jam per oral dan ceftazidim 2 gr/8 jam secara intra vena (i.v). Selain itu, untuk mengatasi tulang yang terinfeksi dapat dilakukan radical debridement untuk meletakkan ceftazidim yang diisikan dengan blok Ca-hidroksiapatit. Pengobatan dengan kombinasi antibiotik tersebut akan menurunkan multiple liver absescess.

Dokter : Bagaimana radical debridement tersebut bila telah beberapa tahun? Apakah harus dilakukan pengambilan kembali?

PIO : Tidak perlu diambil kembali Dok. Radical debridement yang dilakukan pengisian dengan blok Ca-hidroksiapatit akan menyatu dengan tulang host setelah beberapa tahun. Untuk memantau Radical debridement tersebut bisa dengan CT (Computer Tomography).

Dokter : Iya pak, terima kasih banyak atas informasi yang diberikan.

v Tanya Jawab Perawat pada PIO

Seorang Perawat datang ke Pusat PIO ingin menanyakan tentang timbulnya nekrosis hati akibat penggunaan parasetamol.

PIO : Selamat siang bu. Ada yang bisa kami bantu?

Perawat : Iya pak. Saya seorang perawat dari Rumah Sakit Banjarbaru. Saya ingin bertanya tentang macam-macam obat bius untuk spinal?

PIO : Oh iya sebentar bu, saya cek datanya terlebih dahulu.

Beberapa menit,

PIO : Ini data informasi anestesi untuk spinal. Bisa digunakan bupivakain atau midazolam yang sifatnya lokal dapat diinjeksikan dalam ruang spinal (rongga tulang belakang) maupun epidural untuk menghasilkan efek mati rasa pada paruh tubuh tertentu. Misalnya, dari pusat ke bawah.

Perawat : Bagaimana mekanisme anestesi yang ditimbulkan obat tersebut?

PIO : Obat anestesi lokal ini mencegah transmisi impuls pada serat saraf (blokade konduksi) dengan menginhibisi pasase ion natrium melalui terowongan yang selektif terhadap natrium pada membran saraf. Hambatan ini mencegah masuknya ion natrium yang menimbulkan hambatan depolarisasi pada sel saraf. Akibatnya pasien akan mengalami mati rasa.

Perawat : Oh begitu ya akibat hambatan depolarisasi pada sel saraf. Bagaimana cara penginjeksian secara spinal ini?

PIO : Pertama, dilakukan persiapan. Disiapkan mesin anestesi yang dihubungkan dengan sumber oksigen, disiapkan pula set alat intubasi, tube endotrachea (ETT), dan obat gawat darurat seperti Epinefrin injeksi, Sulfas Atropin, Efedrin injeksi, dan Dexametason. Pasien dibawa masuk ke ruang operasi, dipasang alat pantau pada tubuh pasien, dicatat data mengenai tekanan darah, laju nadi, dan laju nafas. Kemudian pasien dipasangi infuse dengan jarum no. 18G, lalu diberikan infuse preload cairan Ringer laktat sebanyak 15 ml/kg BB. Setelah 30 menit baru dilakukan anestesi spinal.

Perawat : Oh begitu. Lalu bagaimana cara melakukan anestesi spinalnya?

PIO : Caranya, pasien diposisikan pada posisi duduk untuk dilakukan anestesi spinal. Setelah dilakukan anestesi, pasien diposisikan supine kembali dan diberikan oksigen 2-3 liter/menit dengan nasal prong.

Perawat : Bagaimana teknik penyuntikan dan tempat penyuntikannya yang tepat?

PIO : Teknik penyuntikan diperlukan ketrampilan. Karena, kecepatan penyuntikan yang lambat menyebabkan difusi lambat dan tingkat analgesia yang dicapai rendah. Tempat penyuntikan spinal dilakukan dengan tusukan pada lumbal 2-3 atau lumbal 3-4 yang akan memudahkan penyebaran obat kea rah torakal. Bila tusukan pada lumbal 4-5 akan menyebabkan obat berkumpul di daerah sakral karena bentuk vertebral.

Perawat : Iya pak, terima kasih banyak atas informasi yang diberikan.

v Tanya Jawab Pasien pada PIO

Seorang Pasien datang ke Pusat PIO ingin menanyakan tentang keluhan yang dialami setelah mengkonsumsi obat yang diresepkan oleh dokter.

PIO : Selamat siang pak. Ada yang bisa kami bantu?

Pasien : Iya bu. Saya ingin bertanya tentang informasi obat warfarin.

PIO : Oh iya sebentar bu, saya cek datanya terlebih dahulu.

Beberapa menit kemudian,

PIO : Warfarin digunakan untuk menghindari penggumpalan darah. Warfarin digunakan untuk mencegah serangan jantung, stroke, dan gumpalan darah dalam pembuluh vena dan arteri.

Pasien : Iya betul kata dokter untuk mencegah serangan jantung saya. Tetapi, yang menjadi permasalahannya adalah sering terjadi pendarahan. Mengapa hal ini bisa terjadi?

PIO : Ini data warfarin. Salah satu efek samping yang ditimbulkan adalah pendarahan. Awali dengan dosis 5-10 mg/hari, dosis pemeliharaan biasanya 2-10 mg setiap hari (mungkin diperlukan dosis loading dan pemeliharaan di luar pedoman ini).

Pasien : Saya mengkonsumsinya sesuai resep dokter 2 mg setiap hari. Berarti dosisnya sudah tepat. Tetapi, kenapa ya justru saya sering mengalami pendarahan?

PIO : Apakah bapak mengkonsumsi obat lain?

Pasien : Tidak.

PIO : Apakah bapak mengkonsumsi herbal tertentu?

Pasien : Emm.. Oh iya, saya biasanya mengkonsumsi ginseng. Apakah itu berpengaruh?

PIO : Iya bu. Berdasarkan data, warfarin akan meningkatkan efek sampingnya jika mengkonsumsi herbal seperti ginseng, bawang putih, dan lainnya.

Pasien : Oh pantas saja sering terjadi pendarahan. Berarti saya harus menghindari makanan seperti itu. Terima kasih atas informasi yang diberikan.

Spektrum Antibiotik

Antibiotik adalah suatu zat/senyawa, baik alami maupun sintetik, yang dapat menghambat pertumbuhan atau membunuh mikroorganisme/bakteri.

Menulis Abstrak Yang Bagus



Abstrak

Abstrak adalah ringkasan dari isi dokumen yang terdiri dari bagian-bagian penting dari teks, dan menggambarkan isi dan ruang lingkup penulisan. Abstrak adalah ringkasan dari dokumen, bukan dokumen itu sendiri. Abstrak untuk konferensi harus lengkap, berdiri sendiri, memberikan gambaran yang jelas tentang apa yang dilakukan, tantangan yang dihadapi, dan dampaknya pada orang lain.

Fungsi Abstrak:

Ini memungkinkan pembaca untuk mendapatkan informasi terbaru tentang suatu yang menarik, tanpa harus membaca seluruh dokumen sehingga pembaca akan lebih ‘Hemat Waktu’


ContoH:

Formulasi Sediaan Emulsi Buah Merah (Pandanus Conoideus Lam.) Sebagai Produk Antioksidan Alami – Formulation Of Emulsion Containing Red Fruit Oil (Pandanus Conoideus Lam.) As A Natural Antioxidant Product


Penulis : Ellin Febrina, S.Si. Drs. Dolih Gozali, M.S. dan Taofik Rusdiana, S.Si., M.Si.

Penerbit : Unpad

Bahasa : Indonesia

Hak Cipta : Unpad

Kata Kunci : aktivitas antioksidan, antioxidant activity, DPPH, Emulsi, Emulsion, metode radical scavanging activity (RSA), minyak buah merah, radical scavanging activity (RSA) method, red fruit oilred fruit oil

Buah Merah (Pandanus Conoideus Lam.) merupakan herbal yang memiliki banyak manfaat antara lain sebagai bumbu masak, bahan baku minuman dan obat-obatan karena mengandung antioksidan yang banyak digunakan untuk masalah kesehatan. Telah dilakukan penelitian mengenai formulasi sediaan emulsi minyak buah merah (Pandanus conoideus Lam.) dengan gom arab sebagai emulgator alam yang terpilih berdasarkan hasil orientasi basis emulsi telah dilakukan. Formula emulsi dibuat dengan variasi konsentrasi gom arab 10, 12,5, dan 15%. Hasil uji stabilitas yang meliputi pengamatan secara organoleptis, rasio pemisahan fase, viskositas, redispersibilitas, uji tipe emulsi, diameter globul minyak, sifat aliran, pengukuran pH, dan uji mikrobiologi menunjukkan bahwa semua formula relatif stabil selama 56 hari penyimpanan. Formula dengan gom arab 15% yang merupakan formula yang paling stabil dilihat dari uji stabilitas, selanjutnya divariasikan penambahan sukrosa dan asam sitratnya dan digunakan untuk uji kesukaan. Hasil uji kesukaan terhadap parameter rasa dan kekentalan menunjukkan bahwa formula B dengan penambahan 12,5% sukrosa dan 0,25% asam sitrat adalah formula yang paling disukai rasanya, sedangkan formula A dengan penambahan 17,5% sukrosa dan 0,15% asam sitrat paling disukai kekentalannya. Pengujian aktivitas antioksidan minyak buah merah dengan metode radical scavanging activity (RSA) dengan DPPH menunjukkan bahwa konsentrasi minyak buah merah mempunyai daya peredaman 50% (EC50) sebesar 0,203%.

Sumber:

http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2010/10/formulasi_sediaan_emulsi_buah_merah.pdf

Translate to English Language :

Red Fruit Oil (Pandanus Conoideus Lam.) is a kind of multipurpose herb that can be used as seasoning, raw material from beverages and medicine because it contains antioxidant mostly used for health issues. The research about formulation of emulsion containing red fruit oil (Pandanus conoideus Lam.) with arabic gum that choosed as natural emulsifying agent based on orientation has been carried out. The emulsion formula has been made using various concentration of arabic gum at 10, 12.5, and 15%. Stability test containing observation of organoleptic, separated phase ratio, viscosity, redisphersibility, type of emulsion, oil globules diameter, type of rheology, pH changes, and microbiology test showed that all formulas relative in stable for 56 days storage period. Formula that containing 15% arabic gum is the most stable formula based on stability test and it used for hedonic test by various sucrose and citric acid added. The results of the hedonic test with taste and viscosity parameters showed that formula B with 12.5% sucrose and 0.25% citric acid was the most ideal formula in taste, and formula A with 17.5% sucrose and 0.15% citric acid was preferred for their viscosity. The evaluation of antioxidant activity of red fruit oil by radical scavanging activity (RSA) method showed that the 50% inhibition consentration (EC50) was 0.203%.

Analisis abstrak:

* Latar Belakang (Background)

Buah Merah (Pandanus Conoideus Lam.) merupakan herbal yang memiliki banyak manfaat antara lain sebagai bumbu masak, bahan baku minuman dan obat-obatan karena mengandung antioksidan yang banyak digunakan untuk masalah kesehatan.

Red Fruit Oil (Pandanus Conoideus Lam.) is a kind of multipurpose herb that can be used as seasoning, raw material from beverages and medicine because it contains antioxidant mostly used for health issues. (bentuk present)

* Objek (Object)

Telah dilakukan penelitian mengenai formulasi sediaan emulsi minyak buah merah (Pandanus conoideus Lam.) dengan gom arab sebagai emulgator alam yang terpilih berdasarkan hasil orientasi basis emulsi telah dilakukan.

The research about formulation of emulsion containing red fruit oil (Pandanus conoideus Lam.) with arabic gum that choosed as natural emulsifying agent based on orientation has been carried out.

* Metode (Method)

Formula emulsi dibuat dengan variasi konsentrasi gom arab 10, 12,5, dan 15%.

The emulsion formula has been made using various concentration of arabic gum at 10, 12.5, and 15%.

* Hasil (Result)

Hasil uji stabilitas yang meliputi pengamatan secara organoleptis, rasio pemisahan fase, viskositas, redispersibilitas, uji tipe emulsi, diameter globul minyak, sifat aliran, pengukuran pH, dan uji mikrobiologi menunjukkan bahwa semua formula relatif stabil selama 56 hari penyimpanan. Hasil uji kesukaan terhadap parameter rasa dan kekentalan menunjukkan bahwa formula B dengan penambahan 12,5% sukrosa dan 0,25% asam sitrat adalah formula yang paling disukai rasanya, sedangkan formula A dengan penambahan 17,5% sukrosa dan 0,15% asam sitrat paling disukai kekentalannya.

Stability test containing observation of organoleptic, separated phase ratio, viscosity, redisphersibility, type of emulsion, oil globules diameter, type of rheology, pH changes, and microbiology test showed that all formulas relative in stable for 56 days storage period. The results of the hedonic test with taste and viscosity parameters showed that formula B with 12.5% sucrose and 0.25% citric acid was the most ideal formula in taste, and formula A with 17.5% sucrose and 0.15% citric acid was preferred for their viscosity. The evaluation of antioxidant activity of red fruit oil by radical scavanging activity (RSA) method showed that the 50% inhibition consentration (EC50) was 0.203%.(bentuk past)

* Kesimpulan (Conclusion)

Formula dengan gom arab 15% yang merupakan formula yang paling stabil dilihat dari uji stabilitas, selanjutnya divariasikan penambahan sukrosa dan asam sitratnya dan digunakan untuk uji kesukaan.

Formula that containing 15% arabic gum is the most stable formula based on stability test and it used for hedonic test by various sucrose and citric acid added. (bentuk present)

 

Nurul Pharmacy08 © 2008. Design By: fsrid vio