Modal awal yang paling diperlukan agar sukses menjadi seorang wirausaha adalah pemikiran yang cemerlang (kreativitas) dengan tekad yang kuat (motivasi) dalam menciptakan sesuatu yang fantastis. Dalam memulai suatu kegiatan wirausaha menyediakan modal termasuk langkah awal. Modal tersebut dapat berupa modal sendiri, bermitra, ataupun kredit dalam jangka waktu tertentu. Namun, jika tidak memiliki modal finansial, bagaimana menjalankan kegiatan wirausaha??? Nah, bagi seorang wirausaha sejati tidak mengenal kata ‘putus asa’. Seorang wirausaha yang tidak memiliki modal finansial, tentunya akan berpikir untuk dapat merekrut keuntungan meskipun tanpa modal finansial. Di sini perlu digarisbawahi, wirausaha tanpa modal bukanlah penipuan. Meskipun hal tersebut juga termasuk suatu kegiatan berwirausaha, tapi dalam hal ini adalah konteks seorang wirausaha sejatinya. Seorang wirausaha sejati tidak akan kehabisan ide cemerlang dalam kegiatannya. Tanpa modal tidak akan menyurutkan kinerjanya. Seorang wirausaha tanpa modal akan berupaya menjual jasa yang dapat dilakukannya. Misalnya, menjadi perantara yang menghubungkan transaksi antara pemilik produk dengan pembeli (customer). Tanpa modal, seorang wirausaha akan tetap mendapatkan keuntungan dengan persenan tertentu. Hal ini dapat dimulai dengan melakukan perjanjian dengan pemilik produk atau dapat pula perjanjian dengan pembeli yang menginginkan suatu produk. Di sini akan terlihat ciri khas seorang wirausaha dalam melihat peluang (memiliki ide orisinil atau mengembangkan ide yang sudah ada secara kreatif).
Kreativitas dan inovasi sangat penting dalam wirausaha. Hal ini karena dengan kreativitas dan inovasi akan membuka peluang terbesar bagi seorang wirausaha memperoleh keuntungan maksimal. Kreativitas merupakan suatu kemampuan (proses usaha) mewujudkan suatu ide ataupun gagasan baru. Kreativitas tidak hanya berupa sesuatu yang benar-benar baru, namun dapat pula berupa suatu ide mengembangkan sesuatu menjadi lebih fantastis dan menarik minat orang lain. Seorang kreatif dapat memfokuskan dan mendayagunakan kemampuan mereka dalam upaya memperoleh keuntungan. Berbagai gambaran seorang yang kreatif, seperti mengubah sebatang besi seharga Rp. 25.000,- menjadi sebuah sabit seharga Rp. 250.000,- atau bahkan menjadi jarum seharga Rp. 2..500.000,-. Masih banyak contoh kreativitas seorang wirausaha yang nyata dalam kehidupan sehari-hari. Selain kreativitas, inovasi juga merupakan hal penting dalam berwirausaha. Inovasi adalah penemuan sesuatu yang baru dan belum pernah ada sebelumnya. Inovasi layaknya sebuah terobosan baru yang dapat menarik atau bahkan dapat menggemparkan minat seseorang. Inovasi dapat pula berupa hal yang tidak sepenuhnya 100% baru dan belum pernah ada sebelumnya, melainkan sebuah bentuk modifikasi ataupun pengembangan dari yang sudah ada. Modifikasi ini dilakukan dengan penambahan pernak-pernik dalam menampilkan kesan yang baru. Inovasi dapat pula berupa hasil pengumpulan beberapa ide yang kemudian dipilih yang berkualitas dan lebih baik. Hubungan kreativitas dan inovasi sangatlah erat. Inovasi hampir berdekatan pengertiannya dengan kreativitas. Namun, kedua hal tersebut memiliki makna yang berbeda. Ibarat kata, kreativitas sebagai otaknya dan inovasi sebagai tangannya. Kreativitas adalah usaha berpikir dengan sungguh-sungguh untuk mendapatkan suatu ide, sedangkan inovasi adalah proses mengubah ide tersebut menjadi kenyataan sehingga lebih menguntungkan.
Katanya, “roh” kewirausahaan sangat penting untuk disemai-tanamkan ke dalam setiap diri mahasiswa. Hal memang harus dilakukan mengingat mahasiswa sebagai salah satu calon atau bahkan telah menjadi seorang wirausaha. Penyemaian dan penanaman “roh” kewirausahaan ini sebagai bentuk motivator (kekuatan pendorong motivasi) bagi mahasiswa sebagai bekal dan penambah pengatahuan dalam berwirausaha. Ibarat seorang pekerja yang akan lebih giat bekerja jika didorong kemauan pekerja untuk bekerja lebih giat. Begitu pula dengan mahasiswa, kemauan mahasiswa pun harus terus dikempa agar menjadikan jiwa mahasiswa menjadi lebih kreatif dalam menyikapi dunia ke depannya. Seorang mahasiswa nantinya juga akan lulus dan “menghirup “ dunia luar (selain kampus) yang penuh dengan persaingan dan tantangan. Tak menutupi kemungkinan, bila nantinya ijazah akan teralihkan akibat kerasnya persaingan. Untuk menghadapi kemungkinan tersebut, maka sangat penyemaian dan penanaman “roh” kewirausahaan dilakukan lebih dini. Hal ini akan menggugah pikiran mahasiswa untuk mengenal dan mengetahui prinsip-prinsip dan kunci meraih keberhasilan melalui kewirausahaan. Selain itu, penyemaian dan penanaman ini akan menjadikan mahasiswa tidak mengenal putus asa dan terus berusaha dalam pergelutan sehari-hari. Prinsipnya “roh” kewirausahaan merupakan bentuk pembelajaran bagi mahasiwa untuk lebih kreatif dan mampu berinovasi ke depannya.