OBAT ASLI INDONESIA
Pada era serba instan sekarang, manusia pun seringkali berpacu pada hal-hal instan yang senantiasa ekspress. Tak ayal, obat pun seringkali memilih yang instan. Lalu bagaimana nasib perkembangan obat tradisional pada era sekarang....?????
Justru, perkembangan obat tradisional sekarang ini sangat dicanangkan dan memiliki peluang yang cukup besar dalam dunia masyrakat. Mengapa bisa demikian??? Obat tradisional telah diketahui secara turun temurun bermanfaat dan efektif berdasarkan empiris. Hal tersebut juga didorong karena kebiasaan masyarakat Indonesia yang cenderung meminum jamu. Secara globalisasi, warga dunia sekarang ini kerap mengubah pola kehidupan mereka yang lebih asri dengan pola pikir "Kembali ke Alam". Selain itu, juga didorong pencanangan WHO untuk melegalkan obat tradisional dalam sistem kesehatan.
Lalu apa itu obat tradisional....????
OAI (obat tradisional) adalah “bahan atau campuran bahan yang berupa bahan-bahan tumbuhan, bahan mineral, hewan, sediaan galenik, atau campuran dari bahan tersebut yang secara tradisional telah digunakan sebagai obat berdasarkan pengalaman”, (menurut UU No.246/Menkes/Per/1990).
Bagaimana pula sejarah riwayat obat tradisional dalam meniti perjalanannya...???
SEJARAH
• Pada ± 350 tahun (beberapa abad yang lalu) merupakan masa pengobatan tradisional yang tidak menentu.
• Diantara bahan kuno pertama ditemukan “Chiang Shang” sebagai anti malaria, mahuang sebagai stimulan & peluruh keringat, penggunaan squill untuk tonikum jantung, ipekak sebagai antiamuba.
• Tahun 1663 kemoterapi terbesar pemakaian kulit kina, alkaloid antimalaria kinina diisolasi dari kulit pohon 200 thn kemudian.
• Penggunaan daun coca sbg stimulan dan penambah rasa nyaman, selama upacara adat agama mereka biasanya memakan jamur yang mengandung senyawa yang bersifat psikotomimetik dan halusinogenik (meskalin).
• Di India menghidangkan anggur diberi bius dengan Datura stramonium sehingga tidak melawan saat dirampok.
• Biji dari suatu tanaman dinamakan bayangan malam maut “Atropa belladonna” untuk melebarkan pupil mata yang berkedip-kedip.
• Alkaloid kolkhisin sebagai obat tulang dll.
• Penemuan obat hayati di masa lampau hingga abad 19 masih melalui proses pencarian dengan metode pengamatan terhadap lingkungan sekitar, berdasar intuisi, coba-coba (skrining acak), ataupun penemuan secara kebetulan.
Selain itu, sekarang telah dikenalkan istilah baru dalam perkembangan obat tradisional, yakni fitofarmaka.
FITOFARMAKA
“Sediaan obat yang telah jelas keamanan dan khasiatnya, bahan bakunya dari simplisia atau sediaan gelenik yang telah memenuhi persyaratan yang berlaku sehingga sediaan tersebut terjamin keseragaman komponen aktif, keamanan, dan khasiatnya” (1985).
“Sediaan obat yang telah diibuktikan keamanan dan khasiatnya, bahan bakunya terdiri dari simplisia atau sediaan galenik yang telah memenuhi persyaratan yang berlaku” (Permenkes no.760/Menkes/IX/1972, tanggal 4 September 1992).
Dengan terbukti keamanan dan khasiatnya serta simplisia yang telah memenuhi persyaratan yang berlaku, sehingga dianggap telah menjamin keseragaman komponen aktif, keamanan dan khasiatnya, maka seolah-olah proses produksi tidak mempengaruhi karena dianggap telah dilakukan sebaik-baiknya.
Kamis, 06 Agustus 2009
Langganan:
Postingan (Atom)