Minggu, 23 Mei 2010

Kanker Payudara Mencekam Wanita



Kanker Payudara Mencekam Wanita

Kanker…
Ketika kita mendengar keyword tersebut,,, tergugahlah pikiran pada penyakit yang telah familiar di kalangan masyarakat. Tak usah disebut panjang lebar,,, sebagian masyarakat akan teringat beberapa kejadian terpuruk kanker yang berujung pada kematian. “Oh si A kena kanker,,, si A hanya bertahan sebentar” Sungguh penyakit yang mencekam bagi masyarakat. Sementara itu,,, bagi tim medis,,, kanker merupakan salah satu penyakit yang misterius. Penyakit ini cukup memutar pemikiran tim medis untuk menemukan celah dan cara menghadapinya. Namun,,, hingga saat ini masih menjadi teka-teki.
Berdasarkan data Centerwatch tahun 2003, di Amerika, tempat dimana bermacam-macam terapi yang diharapkan mampu membasmi kanker hingga ke akar-akarnya saja masih kelimpungan dengan fakta yang menunjukkan bahwa terdapat 171.900 orang penderita baru tiap tahunnya dan sebanyak 157.200 dari jumlah tersebut ternyata berakhir dengan kematian. Bila negara maju saja dibuat bingung oleh penyakit ini, tentu sudah bisa ditebak bagaimana dengan negara-negara lain yang statusnya masih berkembang atau bahkan yang terbelakang, yang penelitian tentang penyakit ini pasti jauh dari status berkembang pesat dan cukup signitifikan.
Kanker yang menjadi momok merisaukan bagi 95% wanita adalah kanker payudara. Kanker payudara (Carcinoma mammae) didefinisikan sebagai suatu penyakit neoplasma yang ganas yang berasal dari parenchyma. Penyakit ini oleh Word Health Organization (WHO) dimasukkan ke dalam International Classification of Diseases (ICD) dengan kode nomor 17 (1).

Faktor Penyebab

1. Usia, Penyakit kanker payudara meningkat pada usia remaja keatas (2).
2. Genetik, Ada 2 jenis gen (BRCA1 dan BRCA2) yang sagat mungkin sebagai resiko. Jika ibu atau saudara wanita mengidap penyakit kanker payudara, maka anda kemungkinan memiliki resiko kanker payudara 2 kali lipat dibandingkan wanita lain yang dalam keluarganya tidak ada penderita satupun (2).
3. Pemakaian obat-obatan, Misalnya seorang wanita yang menggunakan therapy obat hormon pengganti {hormone replacement therapy (HRT)} seperti Hormon eksogen akan bisa menyebabkan peningkatan resiko mendapat penyakit kanker payudara (2).
4. Faktor lain yang diduga sebagai penyebab kanker payudara adalah; tidak menikah, menikah tapi tidak punya anak, melahirkan anak pertama sesudah usia 35 tahun, tidak pernah menyusui anak (2).
5. Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa penyakit kanker payudara meningkat pada orang yang sering menghadapi kondisi stress (goncangan jiwa) dan juga bagi wanita yang sebelumnya mengalami menstruasi dibawah usia 11 tahun (2).

Type Penyakit Kanker Payudara

Melalui pemeriksaan yang di sebut dengan mammograms, maka type kanker payudara ini dapat dikategorikan dalam dua bagian yaitu :

Kanker payudara non invasive, kanker yang terjadi pada kantung (tube) susu {penghubung antara alveolus (kelenjar yang memproduksi susu) dan puting payudara}. Dalam bahasa kedokteran disebut 'ductal carcinoma in situ' (DCIS), yang mana kanker belum menyebar ke bagian luar jaringan kantung susu (2).
Kanker payudara invasive, kanker yang telah menyebar keluar bagian kantung susu dan menyerang jaringan sekitarnya bahkan dapat menyebabkan penyebaran (metastase) kebagian tubuh lainnya seperti kelenjar lympa dan lainnya melalui peredaran darah (2).

Tanda dan Gejala Penyakit Kanker Payudara

Payudara seorang wanita selalu mengalami perubahan seiring dengan meningkatnya usia. Untuk mengetahui apakah payudara itu normal atau tidak maka perlu mengetahui tanda-tanda awal terjadinya kanker, yaitu :
• Adanya gumpalan benjolan di bawah ketiak
• Jaringan buah dada yang menebal dan terasa sakit
• Putting susu terasa sakit dan mengeluarkan darah
• Perubahan kulit pada daerah putting (3).
Untuk lebih mengenal kondisi payudara, sering-seringlah melakukan pemeriksaan. Hal ini tak perlu dilakukan oleh dokter ahli, anda bisa juga melakukannya sendiri di rumah. Langkah pemeriksaan payudara, yaitu :
Amati
1. Berdiri didepan cermin dan perhatikan satu demi satu payudara anda. Periksa: ukuran, bentuk, warna, garis bentuk payudara simetris atau tidak serta warna puting.
2. Angkat lengan tinggi-tinggi melebihi kepala dan perhatikan payudara dari sisi yang satu ke sisi yang lain. Raba-rabalah dengan lembut.
3. Tekan tangan anda pada pangkal paha dan dorong pundak ke arah depan. Amati satu demi satu payudara anda.
Rasakan
1. Berdiri di depan cermin dan mulailah melakukan pemeriksaaan tepat di bawah tulang selangka.
2. Basahi ujung-ujung jari tangan kiri dengan body lotion. Tekan lembut payudara sebelah kanan dengan tangan kiri dan buat putaran kecil melingkari payudara dengan gerakan memutar ke seluruh area payudara termasuk puting.
3. Lanjutkan pemeriksaan ke jaringan-jaringan payudara di bawah ketiak.
4. Lakukan hal yang sama pada payudara sebelah kiri, dengan menggunakan tangan kanan.
5. Berbaringlah dan angkat salah satu lengan anda melebihi batas kepala.
Periksalah sekali lagi payudara kiri dan kanan dengan merabanya. Buatlah catatan kecil hasil pemeriksaaan hari ini dan tandai kalender anda untuk pemeriksaan pada bulan mendatang. Jika dari pemeriksaan tersebut, anda merasa ada hal yang aneh jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan dokter (3).
Hal lain yang perlu dicurigai adalah kista pada payudara disertai keluar cairan dari puting susu. Dikuatkan dengan penemuan tanda-tanda penyebaran sel kanker saat diperiksa dengan USG atau mamografi. Bahkan dari pengalaman, Sutjipto bisa memastikan sebuah benjolan pada payudara merupakan kanker atau bukan hanya lewat sentuhan. ” Jika benjolan tersebut dipegang dan terasa keras seperti kentang atau bakso yang berada dalam kulkas, maka bisa dipastikan benjolan tersebut adalah kanker,” (3).


Pencegahan Penyakit Kanker Payudara

Bagi anda yang merasakan ada hal yang tampak berbeda pada payudara, segeralah memeriksakannya ke dokter jangan sampai terlambat. Misalnya adanya pembesaran sebelah, adanya benjolan disekitar payudara, nyeri terus menerus pada puting susu dan sebagainya seperti pada keterangan tanda dan gejala payudara diatas.
Tindakan lain yang bisa anda lakukan adalah Hindari kegemukan, Kurangi makan lemak, Usahakan banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin A dan C, Jangan terlalu banyak makan makanan yang diasinkan dan diasap, Olahraga secara teratur, dan Check-up payudara sejak usia 30 tahun secara teratur (2).

Penanganan dan Pengobatan Penyakit Kanker Payudara

Penanganan dan pengobatan penyakit kanker payudara tergantung dari type dan stadium yang dialami penderita. Umumnya seseorang baru diketahui menderita penyakit kanker payudara setelah menginjak stadiun lanjut yang cukup parah, hal ini disebabkan kurangnya pengetahuan atau rasa malu sehingga terlambat untuk diperiksakan kedokter atas kelainan yang dihadapinya.
Pembedahan, Pada kanker payudara yang diketahui sejak dini maka pembedahan adalah tindakan yang tepat. Dokter akan mengangkat benjolan serta area kecil sekitarnya yang lalu menggantikannya dengan jaringan otot lain (lumpectomy). Secara garis besar, ada 3 tindakan pembedahan atau operasi kanker payudara diantaranya ;
- Radical Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan sebagian dari payudara (lumpectomy). Operasi ini selalu diikuti dengan pemberian radioterapi. Biasanya lumpectomy direkomendasikan pada pasien yang besar tumornya kurang dari 2 cm dan letaknya di pinggir payudara.
- Total Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan seluruh payudara saja, tetapi bukan kelenjar di ketiak.
- Modified Radical Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan seluruh payudara, jaringan payudara di tulang dada, tulang selangka dan tulang iga, serta benjolan di sekitar ketiak.
Radiotherapy (Penyinaran/radiasi), yaitu proses penyinaran pada daerah yang terkena kanker dengan menggunakan sinar X dan sinar gamma yang bertujuan membunuh sel kanker yang masih tersisa di payudara setelah operasi. Tindakan ini mempunyai efek kurang baik seperti tubuh menjadi lemah, nafsu makan berkurang, warna kulit di sekitar payudara menjadi hitam, serta Hb dan leukosit cenderung menurun sebagai akibat dari radiasi.
Therapy Hormon, Hal ini dikenal sebagai 'Therapy anti-estrogen' yang system kerjanya memblock kemampuan hormon estrogen yang ada dalam menstimulus perkembangan kanker pada payudara.
Kemoterapi, Ini merupakan proses pemberian obat-obatan anti kanker dalam bentuk pil cair atau kapsul atau melalui infus yang bertujuan membunuh sel kanker. Sistem ini diharapkan mencapai target pada pengobatan kanker yang kemungkinan telah menyebar kebagian tubuh lainnya. Dampak dari kemoterapy adalah pasien mengalami mual dan muntah serta rambut rontok karena pengaruh obat-obatan yang diberikan pada saat kemoterapi.
(2).

Sumber:
(1) http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kanker_payudara
(2) http://www.infopenyakit.com/
(3) http://luluvikar.wordpress.com/2008/11/03/mengenal-tanda-tanda-kanker-payudara/

* Cumi Farma ^^v
Nurul Aulia Rahmi

Jumat, 09 April 2010

Mari BerwiraUsaha....

Mari BerwiraUsaha....

Modal awal yang paling diperlukan agar sukses menjadi seorang wirausaha adalah pemikiran yang cemerlang (kreativitas) dengan tekad yang kuat (motivasi) dalam menciptakan sesuatu yang fantastis. Dalam memulai suatu kegiatan wirausaha menyediakan modal termasuk langkah awal. Modal tersebut dapat berupa modal sendiri, bermitra, ataupun kredit dalam jangka waktu tertentu. Namun, jika tidak memiliki modal finansial, bagaimana menjalankan kegiatan wirausaha??? Nah, bagi seorang wirausaha sejati tidak mengenal kata ‘putus asa’. Seorang wirausaha yang tidak memiliki modal finansial, tentunya akan berpikir untuk dapat merekrut keuntungan meskipun tanpa modal finansial. Di sini perlu digarisbawahi, wirausaha tanpa modal bukanlah penipuan. Meskipun hal tersebut juga termasuk suatu kegiatan berwirausaha, tapi dalam hal ini adalah konteks seorang wirausaha sejatinya. Seorang wirausaha sejati tidak akan kehabisan ide cemerlang dalam kegiatannya. Tanpa modal tidak akan menyurutkan kinerjanya. Seorang wirausaha tanpa modal akan berupaya menjual jasa yang dapat dilakukannya. Misalnya, menjadi perantara yang menghubungkan transaksi antara pemilik produk dengan pembeli (customer). Tanpa modal, seorang wirausaha akan tetap mendapatkan keuntungan dengan persenan tertentu. Hal ini dapat dimulai dengan melakukan perjanjian dengan pemilik produk atau dapat pula perjanjian dengan pembeli yang menginginkan suatu produk. Di sini akan terlihat ciri khas seorang wirausaha dalam melihat peluang (memiliki ide orisinil atau mengembangkan ide yang sudah ada secara kreatif).

Kreativitas dan inovasi sangat penting dalam wirausaha. Hal ini karena dengan kreativitas dan inovasi akan membuka peluang terbesar bagi seorang wirausaha memperoleh keuntungan maksimal. Kreativitas merupakan suatu kemampuan (proses usaha) mewujudkan suatu ide ataupun gagasan baru. Kreativitas tidak hanya berupa sesuatu yang benar-benar baru, namun dapat pula berupa suatu ide mengembangkan sesuatu menjadi lebih fantastis dan menarik minat orang lain. Seorang kreatif dapat memfokuskan dan mendayagunakan kemampuan mereka dalam upaya memperoleh keuntungan. Berbagai gambaran seorang yang kreatif, seperti mengubah sebatang besi seharga Rp. 25.000,- menjadi sebuah sabit seharga Rp. 250.000,- atau bahkan menjadi jarum seharga Rp. 2..500.000,-. Masih banyak contoh kreativitas seorang wirausaha yang nyata dalam kehidupan sehari-hari. Selain kreativitas, inovasi juga merupakan hal penting dalam berwirausaha. Inovasi adalah penemuan sesuatu yang baru dan belum pernah ada sebelumnya. Inovasi layaknya sebuah terobosan baru yang dapat menarik atau bahkan dapat menggemparkan minat seseorang. Inovasi dapat pula berupa hal yang tidak sepenuhnya 100% baru dan belum pernah ada sebelumnya, melainkan sebuah bentuk modifikasi ataupun pengembangan dari yang sudah ada. Modifikasi ini dilakukan dengan penambahan pernak-pernik dalam menampilkan kesan yang baru. Inovasi dapat pula berupa hasil pengumpulan beberapa ide yang kemudian dipilih yang berkualitas dan lebih baik. Hubungan kreativitas dan inovasi sangatlah erat. Inovasi hampir berdekatan pengertiannya dengan kreativitas. Namun, kedua hal tersebut memiliki makna yang berbeda. Ibarat kata, kreativitas sebagai otaknya dan inovasi sebagai tangannya. Kreativitas adalah usaha berpikir dengan sungguh-sungguh untuk mendapatkan suatu ide, sedangkan inovasi adalah proses mengubah ide tersebut menjadi kenyataan sehingga lebih menguntungkan.

Katanya, “roh” kewirausahaan sangat penting untuk disemai-tanamkan ke dalam setiap diri mahasiswa. Hal memang harus dilakukan mengingat mahasiswa sebagai salah satu calon atau bahkan telah menjadi seorang wirausaha. Penyemaian dan penanaman “roh” kewirausahaan ini sebagai bentuk motivator (kekuatan pendorong motivasi) bagi mahasiswa sebagai bekal dan penambah pengatahuan dalam berwirausaha. Ibarat seorang pekerja yang akan lebih giat bekerja jika didorong kemauan pekerja untuk bekerja lebih giat. Begitu pula dengan mahasiswa, kemauan mahasiswa pun harus terus dikempa agar menjadikan jiwa mahasiswa menjadi lebih kreatif dalam menyikapi dunia ke depannya. Seorang mahasiswa nantinya juga akan lulus dan “menghirup “ dunia luar (selain kampus) yang penuh dengan persaingan dan tantangan. Tak menutupi kemungkinan, bila nantinya ijazah akan teralihkan akibat kerasnya persaingan. Untuk menghadapi kemungkinan tersebut, maka sangat penyemaian dan penanaman “roh” kewirausahaan dilakukan lebih dini. Hal ini akan menggugah pikiran mahasiswa untuk mengenal dan mengetahui prinsip-prinsip dan kunci meraih keberhasilan melalui kewirausahaan. Selain itu, penyemaian dan penanaman ini akan menjadikan mahasiswa tidak mengenal putus asa dan terus berusaha dalam pergelutan sehari-hari. Prinsipnya “roh” kewirausahaan merupakan bentuk pembelajaran bagi mahasiwa untuk lebih kreatif dan mampu berinovasi ke depannya.

Sabtu, 03 April 2010

penentuan kerapatan dan bobot jenis

Kerapatan dan Bobot Jenis


Ahli farmasi seringkali menggunakan besaran pengukuran kerapatan dan bobot jenis apabila mengadakan perubahan massa dan volume. Kerapatan adalah turunan besaran yang menyangkut satuan massa dan volume. Batasanya adalah massa per satuan volume pada temperatur dan tekanan tertentu yang dinyatakan dalam system cgs dalam gram per sentimeter kubik (g/cm3) (Martin,1990).

Bila kerapatan benda lebih besar dari kerapatan air, maka benda tersebut akan tenggelam dalam air. Bila kerapatannya lebih kecil, maka benda akan mengapung. Benda yang mengapung, bagian volume sebuah benda yang tercelup dalam cairan manapun sama dengan rasio kerapatan benda-benda terhadap kerapatan cairan. Rasio kerapatan air dinamakan berat jenis zat itu (Mochtar,1990).

Bobot jenis suatu zat adalah perbandingan bobot zat terhadap air dengan volume yang sama ditimbang di udara pada suhu yang sama (Anonim,1979). Penetapan bobot jenis digunakan hanya untuk cairan dan kecuali dinyatakan lein didasarkan pada perbandingan bobot zat di udara pada suhu yang telah ditetapkan terhadap bobot air dengan volume dan suhu yang sama. Bila pada suhu 25°C zat berbentuk padat, tetapkan bobot jenis pada suhu yang telah tertera pada masing-masing monografi dan mengacu pada air pada suhu 25°C. Bilangan bobot jenis merupakan bilangan perbandingan tanpa dimensi yang mengacu pada bobot jenis air pada 4°C (= 1000 g.m-1).

(Anonim,1995).

Berbeda dengan kerapatan, berat jenis adalah bilangan murni tanpa dimensi yang dapat diubah menjadi kerapatan dengan menggunakan rumus yang cocok. Bobot jenis didefinisikan sebagai perbandingan kerapatan dari suatu zat terhadap kerapatan air, harga kedua zat ditentukan pada temperatur yang sama, jika tidak dengan cara lain yang khusus (Martin,1990).

Bobot jenis relatif farmakope adalah bobot jenis yang mengacu pada ukuran berat dan merupakan perbandingan berat jenis serta bagian volume yang sama dan zat yang diteliti terhadap air, dimana keduanya diukur di udara pad suhu 20°C. Bobot jenis merupakan suatu karakteristik bahan yang penting, yang digunakan dalam pengujian. Identitas dan kemurnian bahan obat dan bahan pembantu, khususnya sifat cairan dan zat yang berjenis. Penentuan bobot jenis dilakukan dengan menggunakan piknometer, areameter, timbangan hidrostatik, dan cara nanometrik. Untuk bobot padat tidak homogen dan serbuk yang memiliki pori dan ruang rongga, bobot jenis tidak lagi terdefinisi secara jelas. Bobot jenis sejati adalah perbandingan dari massa dan volume bodi padat berupa pori dan tanpa ruang rongga. Sedangkan bobot jenis nyata, volume yang besar akibat adanya pori-pori, berat diperhitungkan (Voight,1984).

Kebanyakan zat padat dan cairan mengembang sedikit bila dipanaskan dan menyusut sedikit bila dipengaruhi penambahan tekanan eksternal. Perubahan dalam volume ini relatif kecil sehingga dapat dikatakan bahwa kerapatan kebanyakan zat padat dan cairan hampir tidak bergantung pada temperatur dan tekanan. Sebaliknya, kerapatan gas sangat bergantung pada tekanan dan temperatur sehingga harus dinyatakan bila memberikan kerapat gas (Mochtar,1990).



Sumber:

Anonim. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta. Hal 767.

Anonim. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta. Hal 1030.

Martin,A. 1990. Farmasi Fisik. Universitas Indonesia Press. Jakarta. Hal 8 dan 10.

Mochtar. 1990. Farmasi Fisik Bagian Struktur Atom dan Molekul Zat Padat dan Mikromeretika. Gajah Mada University Press. Yogyakarta. Hal 36.

Voight, R. 1984. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Gajah Mada University Press. Yogyakarta. Hal 65.


Macam Uji Karbohidrat

UJi Terhadap Karbohidrat

Uji Molisch
R: 10g α-naftol/100ml etilalkohol 95%
U: 2ml S + 2ml R+ 5ml H2SO4→Hijau (+)

Uji Antron
R: 0,2g antron/80ml asam sulfat P
U: 0,2ml S/krtas saring + 2ml R + asam astet glasial/asam sulfat P (susu)→Hijau (+)

Uji Benedict
R: 175g Kristal natrium sitrat&100g natrium karbonat anhidros/800ml air→+ 17,3g koper sulfat/100ml→e 1L
U: 5ml R + 8 tetes S → 3 menit Hijau (+)

Uji Barfoed
R: 13,3g Kristal koper asetat/200ml air→saring+ 1,9ml as.glasial
U: 3ml R+ 1ml S→ 1 menit Hijau (+)

Uji Fearon
R: -
U: 4ml S + 3-4 tetes metilamin HCl→didih 30 men + 4 tetes NaOH 20%→H (disk→Merah)

Uji Selliwanoff
R: 0,05g resorsini/100ml HCl
U: 3ml R + 3 tetes S → didih Hijau (+)

Uji Foulger
R: 2g stanno Cl dlm 49g urea/80ml H2SO4 40% (v/v)
U: 2ml S + 1ml HCl P + 1 R → panas Hijau (+)

Uji Fenilhidrazin
R: 2g Fenilhidrazin HCl/30ml air + 3g natrium asetat anhidrous
U: 2ml S + 5ml R → panas kristal dlm larutan→ mikroskopik Hijau (+)

Uji Iodin
R: 10g kalium iodida/1L air + 2,5g iodin
U: 3ml amilum 2 tetes air/HCl/NaOH + 1 tetes R→ panas-dingin Hijau (+)



Ket: S = Sampel
R = Reagen
U = Uji

Macam Uji Protein

Uji Molin

R : Merkuri dan ion merkuro yang dalam as nitrat as nitrit

Warna yg terbentuk : Garam merkuri dari tirosina yang termitrasi

R: 10 g merkuri+ 20 ml as nitrat p,bila telah melarut dan uap coklat hilang, kemudian ditambahkan 60 ml air kemudian disimpan

Larutan protein : albumin 1:5

U: 5 tetes reagen pada 3 ml larutan protein, dipanaskan campuran, jika reagen tll byk maka warna hilang pada pemanasan



Uji Hopkins Cole

R: R Hopkins Cole mengandung as glioksalat, larutan protein, H2SO4 p

U: Dalam 2 ml larutan protein ditambahkan dengan 2 ml reagen Hopkins Cole, kemudian perlahan ditambahkan 5ml H2SO4 melalui dinding tabung, amati warna yang terbentuk pada batas kedua cincin;jika perlu diputar perlahan sampai terbentuk cincin berwarna. (+) cincin berwarna




Uji Ninhidrin (Triketohidrindene hidrat)

R: Larutan ninhidrin 0,1%, larutan protein

U: Tambahkan 0,5 ml larutan ninhidrin 0,1% pada 3 ml larutan protein, kemudian dipanaskan hingga mendidih,ulangi dengan menggunakan glisina. (+) ungu




R: Reagen

U: Uji


 

Nurul Pharmacy08 © 2008. Design By: fsrid vio